Hatiku Surgaku Rumahku Surgaku

โ–ผ

Rabu, 16 Mei 2018

Dajjal 7 dari 8

Munculnya Dajjal (6), Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

9 April 2012

klik rumaysho


Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam telah menunjuki pada umatnya mengenai apa saja kiat untuk membentengi diri dari fitnah tersebut. Beliau telah meninggalkan umatnya dengan penjelasan yang amat jelas, malamnya seperti siangnya. Tidak ada yang menyimpang dari petunjuk tersebut melainkan ia akan binasa. Beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan satu kebaikan pun melainkan beliau menjelaskannya. Begitu pula tidak ada satu kejelekan pun yang beliau tidak peringatkan. Di antara yang diwanti-wanti adalah fitnah Dajjal. Karena fitnah yang satu ini adalah sebesar-besarnya fitnah yang ada hingga akhir zaman. Bahkan setiap nabi selalu memperingatkan dari fitnah ini, terkhusus Nabi kita Muhammad shallallahu โ€˜alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi. Bahasan berikut ini akan mengulas bagaimanakah ajaran Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menunjuki jalan agar terhindar dari fitnah Dajjal.

Pertama: Berpegang teguh dengan ajaran Islam

Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal adalah dengan mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama lebih mendalami nama dan sifat Allah. Karena dengan mengetahui hal ini, seseorang pasti tidak akan tertipu dengan tipu muslihat Dajjal. Dajjal itu manusia biasa yang butuh makan dan minum, sedangkan Allah tidak demikian. Dajjal itu buta, sedangkan Allah tidak. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia sampai ia mati. Adapun Dajjal bisa dilihat oleh manusia baik yang mukmin maupun yang kafir. Oleh karena itu, ini merupakan isyarat akan pentingnya iman, apalagi dengan mengenal serta memahami nama dan sifat Allah. Mengenai hal ini, kita dapat melihat pada kisah yang disebutkan dalam hadits Abu Saโ€™id Al Khudri berikut ini:

โ€œDajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, โ€˜Kau mau kemana? โ€˜ Mu`min itu menjawab, โ€˜Hendak ke orang yang muncul itu.โ€™ Mereka bertanya, โ€˜Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? โ€˜ Mu`min itu menjawab: โ€˜Rabb kami tidaklah samar.โ€™ Mereka berkata, โ€˜Bunuh dia.โ€™ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, โ€˜Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.โ€™ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, โ€˜Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam.โ€™ Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, โ€˜Ambil dan belahlah dia.โ€™ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, โ€˜Apa kau tidak beriman padaku? โ€˜ Mu`min itu menjawab, โ€˜Kau adalah Al Masih pendusta? โ€˜ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, โ€˜Berdirilah!โ€™ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, โ€˜Apa kau beriman padaku?โ€™ Ia menjawab, โ€˜Aku semakin mengetahuimu.โ€™ Setelah itu Dajjal berkata, โ€˜Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.โ€™ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.โ€ Setelah itu Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œDia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alamโ€ (HR. Muslim no. 2938).

๏ฟผ

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mau belajar Islam lebih dalam serta memperkokoh iman kita.

Kedua: Berlindung pada Allah dari fitnah Dajjal, terkhusus dalam shalat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุดูŽู‡ู‘ูŽุฏูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูู‰ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู ุงู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑู ูˆูŽู…ูู†ู’ ููุชู’ู†ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุญู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽู…ูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ู ููุชู’ู†ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุณููŠุญู ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ู

โ€œJika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjalโ€ (HR. Muslim no. 588).

Ketiga: Menghafal surat Al Kahfi

Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca. Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.

Dari Abu Dardaโ€™, ia berkata bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุญูŽููุธูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุขูŠูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุณููˆุฑูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูŽู‡ู’ูู ุนูุตูู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ู

โ€œBarangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjalโ€ (HR. Muslim no. 809).

Dari An Nawas bin Samโ€™an, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽู‡ู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ููŽูˆูŽุงุชูุญูŽ ุณููˆุฑูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูŽู‡ู’ูู

โ€œBarangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfiโ€ (HR. Muslim no. 2937).

Dari Abu Dardaโ€™, ia berkata bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุขูŠูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุขุฎูุฑู ุงู„ู’ูƒูŽู‡ู’ูู ุนูุตูู…ูŽ ู…ูู†ู’ ููุชู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ู ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฌู‘ูŽุงุฌูŒ ยซ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุงู„ู’ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุงู„ุฃูŽูˆูŽุงุฎูุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุณููˆุฑูŽุฉู ุงู„ูƒูŽู‡ู’ูู ยป

โ€œBarangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.โ€ Hajjaj berkata, โ€œBarangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfiโ€ (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syuโ€™aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain โ€“Bukhari dan Muslim- selain Maโ€™dan bin Abi Tholhah Al Yaโ€™mari yang termasuk perowi Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, โ€œ(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Taโ€™ala berfirman,

ุฃูŽููŽุญูŽุณูุจูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูƒูŽููŽุฑููˆุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชู‘ูŽุฎูุฐููˆุง

โ€œMaka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)โ€ (QS. Al Kahfi: 102)โ€ (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).

Dan di antara waktu yang baik untuk membaca surat Al Kahfi adalah di hari Jumโ€™at. Dalam hadits dari Abu Saโ€™id Al Khudri disebutkan,

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุณููˆุฑูŽุฉูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู‡ู’ูู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฃูŽุถูŽุงุกูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ููˆุฑู ูููŠู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ุงู„ู’ุนูŽุชููŠู‚ู

โ€œBarangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumโ€™at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Kaโ€™bahโ€ (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jamiโ€™ no. 6471).

Juga dari Abu Saโ€™id Al Khudri, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุณููˆุฑูŽุฉูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู‡ู’ูู ููู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฃูŽุถูŽุงุกูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ููˆุฑู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู

โ€œBarangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumโ€™at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumโ€™atโ€ (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jamiโ€™ no. 6470).

Di dalam surat Al Kahfi sungguh banyak kisah-kisah yang dapat dijadikan ibroh, mulai dari kisah penghuni goa, kisah Musa dan Khidr, dan kisah Dzulqornain, juga terdapat penetapan hari kebangkitan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya surat ini dibaca, lebih baik lagi dihafalkan. Khususnya yang terbaik untuk membacanya adalah di hari Jumโ€™at, hari terbaik matahari terbit.

Keempat: Menjauh dari Dajjal

Karena bisa jadi seseorang menyangka bahwa ia memiliki iman yang kokoh, namun ia terperangkap syubhat Dajjal. Akhirnya ia pun menjadi pengikut setianya. Wal โ€˜iyadzu billah.

Dari โ€˜Imron bin Hushain, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู…ูุนูŽ ุจูุงู„ุฏู‘ูŽุฌู‘ูŽุงู„ู ููŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุฃูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ู„ูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠู‡ู ูˆูŽู‡ู’ูˆูŽ ูŠูŽุญู’ุณูุจู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูุคู’ู…ูู†ูŒ ููŽูŠูŽุชู‘ูŽุจูุนูู‡ู ู…ูู…ู‘ูŽุง ูŠูุจู’ุนูŽุซู ุจูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ุฃูŽูˆู’ ู„ูู…ูŽุง ูŠูุจู’ุนูŽุซู ุจูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู

โ€œBarangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu munculโ€ (HR. Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat dan jadikanlah kami hamba yang mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan bekal iman yang kokoh. Wabillahit taufiq.

@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 17 Jumadal Ula 1433 H

Referensi:

1. Asyrotus Saโ€™ah, Yusuf bin โ€˜Abdillah bin Yusuf Al Wabil, terbitan Darul Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H

2. Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ihyaโ€™ At Turots Beirut, cetakan kedua, tahun 1392 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar