Hatiku Surgaku Rumahku Surgaku

Kamis, 31 Mei 2018

islamic museum thornbury victoria melbourne












About Us

The Islamic Museum of Australia (IMA) provides educational and cross-cultural experiences and showcases the artistic and cultural heritage of Muslims in Australia and abroad.

Through the five permanent galleries — Islamic Faith, Islamic Contributions to Civilisation, Art, Architecture and Australian Muslim History — the museum fosters a more nuanced and realistic understanding of what it means to be an Australian Muslim. By showcasing a wealth of contemporary artistic expression and an extensive cultural heritage, IMA facilitates space for critical reflection and personal interpretation — in the act of sharing, common myths and prejudices are dispelled and mutual understanding is established.

Opening Hours

IMA is open Tuesdays-Saturdays, 10am-4pm

Admission

Family (2 adults + 2 children 12 and under) $35

Adults $12

Students/Concession $10

Children (6-12 years) $8

Children 5 years and under Free

Teachers (with valid teacher registration ID) Free

Getting Here

Conveniently located in Thornbury backing the Merri Creek Trail, the museum is located 8.1km from the CBD and less than 2km from Sydney Road, Brunswick. The museum is also easily accessible by public transport.

Train

Upfield Line (Moreland Station)

Tram

1 – East Coburg – South Melbourne Beach (Stop 129)

8 – Moreland – Toorak (Stop 129)

Bus

510 – Essendon – Ivanhoe via Brunswick, Northcote, Thornbury (Stop ID 8832)


Minggu 19 Juni 2016, 10:49 WIB

Jelajah Australia 2016

Islamic Museum di Melbourne, Mengenalkan Wajah Utuh Islam pada Warga Australia

Ikhwanul Khabibi - detikNews

klik detik 

Melbourne - Sejak dua tahun lalu, Islamic Museum Australia resmi dibuka. Tujuan awal didirikan museum itu adalah untuk mengenalkan wajah Islam seutuhnya kepada warga Australia.

Islamic Museum Australia berada di Anderson Road, Thornbury, Victoria. Untuk menuju ke museum, hanya memerlukan waktu 30 menit berkendara dari pusat Kota Melbourne, atau bisa juga dengan menaiki trem, moda transportasi andalan Kota Melbourne.

detikcom bersama dua media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 ini mengunjungi museum itu. Bangunan museum berdiri megah di lahan seluas sekitar 3.000 meter persegi.

Islamic Museum dibangun pada tahun 2010 dan selesai pada 2014. Sejak dibuka pada 2014, sudah lebih dari 20 ribu orang mengunjungi museum tersebut.

"Museum ini didirikan enam tahun lalu dan sudah dibuka selama 2 tahun. Sudah lebih dari 20 ribu orang yang mendatangi museum ini dan sebagian besar di antaranya adalah non muslim," kata Education Director Islamic Museum Australia, Sherene Hassan.

Education Director Islamic Museum Australia, Sherene Hassan (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)

Sherene menjelaskan, ide awal didirikannya museum adalah untuk memberikan gambaran utuh tentang Islam kepada masyarakat. Pasalnya, selama ini masyarakat Australia banyak disajikan berbagai informasi miring tentang Islam dari berbagai media, terutama seringnya menghubungkan tindakan ektremisme dan terorisme dengan Islam. Padahal secara jelas tindakan-tindakan tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan Islam.

"Bagi orang-orang yang memiliki pandangan negatif tentang Islam, kami harap mereka datang ke museum ini dan buktikan apakah pandangan negatif tentang Islam itu benar atau tidak," tegas Sherene.

Museum Islam pertama di Australia itu benar-benar mengenalkan Islam seutuhnya bagi warga. Saat masuk ke museum, pada bagian pertama adalah pengenalan tentang Islam, mulai dari sejarah Islam hingga pengertian dan rukun Islam serta beberapa petikan ayat Alquran.

Masuk ke bagian kedua, museum menyajikan andil Islam terhadap peradaban manusia. Beberapa penemuan ilmiah dari tokoh-tokoh Islam yang mengubah dunia dipamerkan.

Beberapa temuan seperti sistem hitung Aljabar, permainan catur, alat untuk terbang dan berbagai penemuan lain membuka mata warga Australia bahwa Islam telah turut ambil bagian dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan.

Setelah itu, para pengunjung juga bisa melihat hasil-hasil karya seni Islami. Bagian ketiga di museum ini ingin memberikan pengertian bahwa Islam tidak pernah membatasi umatnya untuk berkreasi dan Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai keindahan.

Pada bagian keempat, dipamerkan karya-karya arsitektur Islam. Bangunan masjid-masjid megah dari berbagai penjuru dunia di tampilkan. Pada bagian ini, juga diperdengarkan alunan suara azan, sehingga para pengunjung bisa mendengarkan syahdunya suara azan. Untuk diketahui, di Australia masjid tidak diperbolehkan mengumandangkan suara azan melalui speaker di luar.

Kemudian salah satu bagian yang paling menarik dari museum ini adalah sejarah Islam di Australia. Islamic Museum Australia menyajikan data valid terkait sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Australia.

Seorang pengunjung museum dari negara bagian Tazmania, Paula Woodward mengaku sengaja mendatangi museum karena mendapatkan informasi dari tayangan televisi. Dia mengaku mendapatkan banyak pengetahuan tentang Islam yang sangat berbeda dengan yang didapatkan dari pemberitaan media.

"Kami melihat tayangan di televisi, kemudian kami memutuskan untuk ke Melbourne dan mendatangi museum ini. Sebelumnya, kami juga telah mengunjungi Masjid Maree, yang merupakan masjid pertama di Australia," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar