Persamaan Helmholtz
Pada Desember 2001, Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset terhadap Persamaan Helmholtz kepada Universitas Teknologi Delft. Perusahaan minyak raksasa Shell meminta Yogi untuk menemukan penyelesaian robust (dapat dipakai pada semua masalah) dari Persamaan Helmholtz.[5]
Penelitian Yogi itu didasarkan pada “Persamaan Helmholtz.” Bagi kalangan ilmuwan, Persamaan Helmholtz penting karena dapat digunakan untuk mengintepretasi ukuran-ukuran akustik dalam survei cadangan minyak.[6]
Yogi berhasil menemukan solusi atas Persamaan Helmholtz pada Desember 2005, saat masih menjadi dosen di ITB, ia berhasil memecahkan persamaan tersebut.[5] Ketika itu, ia tengah menempuh program Ph.D di Delft University of Technology, Belanda.[7] Metode baru yang ditemukannya untuk menyelesaikan Persamaan Helmholtz membuat banyak perusahaan minyak dunia gembira. Pasalnya, dengan metode temuan Yogi, perusahaan minyak dapat lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi. Rumus ini juga bisa diaplikasikan di industri radar, penerbangan, dan kapal selam.[7][8] Selain itu, Persamaan Helmholtz juga diterapkan pada teknologi Blu-Ray, yang membuat keping Blu-Ray bisa memuat data dalam jumlah yang jauh lebih besar.[4][8]
Manfaat hasil kerja
Hasil risetnya menghebohkan dunia terutama dengan kemungkinan membuat profil 3 dimensi dari cadangan minyak. Metodenya berhasil memproses data-data seismik seratus kali lebih cepat dari metode yang sekarang biasa digunakan. Sebelumnya, Shell selalu mempunyai masalah dalam menemukan sumber minyak bumi. Sebelum metodenya digunakan, untuk menyelesaikan Persamaan Helmholtz dibutuhkan biaya yang besar, perhitungan waktu, penggunaan komputer serta memori.[4][5][9]
Dalam siaran pers tahun 2005, Universitas Delft menyatakan sangat bangga akan pencapaian Yogi. Siaran pers itu menyebutkan bahwa penelitian Yogi adalah murni matematika.[6]
Minat penelitian lain
Minat penelitian Yogi meliputi aljabar linier, analisis matriks, metode numerik untuk persamaan diferensial parsial (PDEs), aljabar linier numerik, metode iteratif untuk skala besar linear/non sistem linier, PDE-kendala optimasi, dengan aplikasi dalam dinamika fluida, dan propagasi gelombang dan seismik eksplorasi/pencitraan.[10] Dia juga tertarik dalam desain pesawat dan terlibat dalam desain kendaraan udara tak berawak yang panjang dan tinggi serta berdaya tahan.[10]
Prestasi
Pada 12 Agustus 2012, Aburizal Bakrie menyerahkan penghargaan kepada 6 orang yang berprestasi, termasuk kepada Yogi Ahmad Erlangga. Setiap pemenang masing-masing akan mendapatkan penghargaan berupa trofi, piagam, dan uang sebesar Rp 250 juta. Penghargaan diserahkan di XXI Ballroom Djakarta Theatre Jakarta.[11]
Minat dan hobi
Memasak dan melukis.[5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar