Hatiku Surgaku Rumahku Surgaku

Senin, 18 Juni 2018

I Gede Wenten pencipta mesin penjernih air berteknologi membran

Bagus Ramadhan 14 September 2015 16:04 WIB

Mengenal Inovator Lulusan ITB Penemu Teknologi Membran Pengolahan Air

klik profil riset gate

klik riset gate

klik orasi ilmiah i gde wenten

klik google citations




Indonesia membutuhkan banyak sekali penemu dan inovator muda untuk bisa menempatkan tanah air di jajaran negara maju. Bidang teknologi menjadi salah satu yang banyak memunculkan talenta-talenta peneliti anak bangsa yang inovatif dan kreatif. Salah satu anak bangsa yang melambungkan nama Indonesia di dunia internasional adalah I Gede Wenten yang meneliti tentang teknologi membran yang bisa digunakan untuk penyaringan berbagai hal.

Pria kelahiran 15 Februari 1962 ini meraih penghargaan B.J. Habibie Technology Award pada tahun 2013 yang lalu. Kiprahnya di dunia penelitian teknologi membranlah yang mengantarkan Wenten meraih penghargaan bergengsi tersebut. Setidaknya sudah terdapat lima belas buah hak paten yang ia miliki atas penemuan penemuannya dalam bidang teknologi membran. 

Wenten merupakan pendiri industri membran pertama dan satu-satunya di Indonesia. Salah satu penemuan Wenten adalah IGW Emergency Pump, merupakan pompa yang dilengkapi dengan filter guna menyediakan air bersih dalam kondisi darurat. Uniknya, untuk mengoperasikan pompa ini tidak perlu menggunakan tenaga listrik, cukup menggunakan tangan. Selain itu, alat ini memiliki tingkat selektivitas yang tinggi sehingga mampu menghilangkan kekeruhan, bakteri, alga, spora, sedimen, kuman, dan koloid.

Wenten bersama kampus ITB telah mengembangkan membran untuk berbagai keperluan. Mulai dari membran untuk teknologi bidang energi, untuk proses produksi minyak dan gas hingga untuk keperluan medis yang direncanakan bisa digunakan dalam mesin cuci darah.

Dosen pengajar program studi teknik kimia ini menghabiskan masa kecilnya di Desa Buleleng, Bali ini merupakan bungsu dari 11 bersaudara. Wenten mengawali pendidikan tingginya di Jurusan Kimia ITB tahun 1982.

Lulus dari ITB pada tahun 1987, Wenten kemudian melanjutkan studinya di Denmark Technology University, Kopenhagen. Wenten meraih gelar master bioteknologi tahun 1990 dan sekaligus program teknik kimia pada tahun 1995 di Denmark Technology University. Ketika mengambil program masternyalah, Wenten pertama kali menekuni bidang teknologi membran.

Tahun 1994, Wenten memperoleh paten dari alat yang ia kembangkan untuk peningkatan penyaringan pada industri bir. Pada tahun yang sama, Wenten kembali meraih penghargaan tertinggi dari Filtration Society London berupa Suttle Award, sebagai bukti tingginya nilai inovasi temuannya, sebuah penghargaan yang hanya dianugerahkan kepada peneliti di bawah usia 35 tahun.

Sejak tahun 2002, Wenten membangun pabrik pembuatan membrane di Bandung. Pabrik tersebut memproduksi berbagai alat yang kesemuanya menggunakan teknologi membran dan pembuatannya dilakukan oleh putra bangsa ini sendiri.

Terakhir, Wenten dianugerahi BJ Habibie Technology Award. Sebagai seorang peneliti Wenten optimis Indonesia memiliki sistem pendidikan yang sudah cukup untuk menghasilkan para peneliti yang berkualitas.

"Harapan saya, semoga fasilitas penelitian untuk pengembangan keilmuan di negeri ini lebih diperhatikan. Dengan begitu, diharapkan Indonesia mampu menghasilkan produk-produk penelitian yang lebih berkualitas lagi," tandasnya


klik riset gate

P.T.P, Aryanti & Sianipar, M & Zunita, Megawati & Wenten, I Gede. (2017). Modified Membrane with Antibacterial Properties. Membrane Water Treatment. 8. 463-481. 10.12989/mwt.2017.8.5.463. Bacteria have been considered as a major foulant that initiates the formation of biofilm on the polymeric membrane surface. Some polymeric membranes are naturally antibacterial and have low fouling properties, however, numerous efforts have been devoted to improve their antibacterial performance. 

These modifications are mostly carried out through blending the membrane with an antibacterial agent or introducing the antibacterial agent on the membrane surface by chemical grafting. Currently, a significant number of researches have reported nanocomposite membrane as a new approach to fabricate an excellent antibacterial membrane. The antibacterial nanoparticles are dispersed homogenously in membrane structure by blending method or coating onto the membrane surface. 

Aim of the modifications is to prevent the initial attachment of bacteria to membrane surface and kill bacteria when attached on the membrane surface. In this paper, several studies on antibacterial modified membranes, particularly for water treatment, will be reviewed comprehensively. 

Special attention will be given on polymeric membrane modifications by introducing antibacterial agents through different methods, such as blending, grafting, and coating.

Who is Elon Musk?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar