UNDUH DISINI : GOOGLE DRIVE
KEBIASAAN MAKAN IKAN
Pengetahuan mengenai jenis-jenis makanan ikan sangat penting karena dengan
pengetahuan ini dapat dibuat makanan yang sesuai dengan sifat alami ikan
bersangkutan. Pemahamana pengetahuan feeding habits ini memiliki arti penting
untuk memberikan makanan yang cocok dan disukai ikan sehingga makanan tersebut
dapat termakan.
A. Makanan Nabati
Makanan nabati
adalah makanan yang berupa bahan tumbuh-tumbuhan berukuran besar yang mudah
dilihat secara kasat mata. Ikan yang makanannya berupa bahan-bahan nabati ini
disebut ikan herbivora atau ikan vegetaris.
Beberapa
contoh makanan nabato antara lain adalah ganggang benang atau alga filamen.
Beberapa contoh jenis-jenis ikan herbivor antara lain ikan tawesx, nilem,
jelawat, sepat siam, bandeng, gurami dan baronang.
Ikan herbivora
pada umumnya mudah menerima makanan tambahan maupun makanan buatan. Beberapa
makanan tambahan yang diberikan misalnya dedak halus, bungkil kelapa, bungkil
kacang dan sisa-sisa sayuran. Pemebrian makanan buatan sebaiknya dicampur
dengan bahan hijauan seperti tepung daun turi, tepung daun lamtoro, tepung daun
singkong dll.
B. Makanan Hewani
Makanan hewani adalah makanan yang berasal dari bagianp-bagian hewan
makroskopik atau makanan yang berdaging. Ikan-ikan yang makan bahan hewani
disebut ikan karnivora atau ikan pemakan daging. Daging yang diberikan dapat
berupa bangkai maupun hewan hidup yang berukuran kecil.
Beberapa contoh ikan karnivora yaitu ikan gabus, ikan betutu, ikan sidat, ikan
arwana, ikan kakap putih, ikan kerapu dll.
Ikan-ikan karnivora pada umumny agak sulit menerima makanan tambahn terutama
pakan buatan. Jenis ikan ini pada umumnya menyukai makanan berupa cincangan
atau gilingan daging ikan atau hewan-hewan lain yang masih segar. Apabila
diberikan makan buatan ikan ini memerlukan latihan yang lama dan komposisinya
harus banyak mengandung bahan hewani dan aroma cukup merangsang (aroma
dagingnya).
C. Makanan campuran
Makanan campuran adalah makanan hewani dan nabati, jenis makanan ini dapat dimakan
selagi masih hidup seperti, gangang, lumut, serangga cacing dan juga dalam
bentuk mati seperti limbah industri pertania, bangkai dll. Ikan yang suka
menyantap makanan campuran ini disebut ikan omnivora.
Beberap contoh ikan omnivora yaitu ikan mas, mujair, lele dll. Ikan omnivora
lebih mudah menerima makanan tambahan maupun makanan buatan sewaktu masih
larva, benih maupun dewasa.
D. Plankton
Plankton adalah organisme hidup yang melayang-layang didalam perairan,
gerakannnya pasif dan hanya mengikuti arah arus perairan. Secara bioloogis
plankton terdir dari 2 jenis plankton nabati (phytoplankton ) contohnya
chlorella, tetraselmis, skeletonema, sprirulina dan plankton hewani
(zooplankton) contohnya branchianus, moina, daphnia, artemia, cyclops.
Beberapa contoh ikan pemakan plankton yaitu ikan tambakan, iana layang. Ikan
pemakan plankton baik dari larva sampai dewasa dapat meneraima makanan tambahan
maupun buatan.
E. Detritus
Detritus
adalah kumpulan bahan organik yang telah hancur dan terdapat didalam perairan.
Jika didarathancuran bahan organik berasal dari tumbuhan atau hewan
seperti alga, cendawan, kotoran hewan atau manusia limbah industri, limbah
pertanian. Ikan pemakan detritus dapat menerima makanan tambahan dan buatan
dalam bentuk hancuran sehingga sifat fisiknya mirip dengan detritus, hal ini
disebabkan ikan detritus suka mengambil makana yang mengendap didasar perairan.
CARA MAKAN IKAN
Berdasarkan
cara makan ikan dibedakan 5 golongan yaitu :
A. Ikan Pengerogot (Grazer)
Ikan yang
mengambil makanan dengan cara memunguti sedikit demi sedikit secara berkelompok
ataupun satu persatu. Contohnya ikan nilem , ikan mujair, ikan sepat siam
ikan-ikan ini biasanya memunguti jasad-jasad yang menempel disela-sela dedaunan
tanaman air.
B. Ikan Pemangsa (predator)
Ikan-ikan buas
biasanya digolongkan pada ikan-ikan pemangsa, Mangsa dari ikan-ikan predator
biasanya adalah hewan-hewan makroskopik yang sampir sama dengan mukaan
mulutnya, selain itu juga terdapat gigi yang tajam didalam mulutnya untuk
menahan dan memegang mangsanya. Contohnya ikan cakalang, ikan tuna, ikan layur
dll.
C. Ikan Penyaring (strainer)
Ikan yang
mengambil makanan dengan cara menyeser dengan mulutnya terbuka sambil tetap
bergerak maju. Biasanya ikan-ikan pemakan plankton, dengan membuka mulutnya
sambil berenang plankton akan tersaring masuk kedalam rongga mulutnya, ketika
mulutnya dikatupkan air akan keluar lewat celah ingsangnya sedangkan plankton
akan tertinggal dicelah tulang ingsangnya. Contoh ikan penyaring ikan kembung.
D. Ikan Pengisap (sucker)
Ikan yang
mengambil makanan dengan cara mengisap lumpuratau pasir didasar perairan makanannya
terdiri dari jenis organisme penghuni dasar (bentos), detritu, bakteri dan
cendawan. Contoh ikan pengisp yaitu ikan mas.
E. Ikan Parasit
ikan yang
mengambil makanannya dengan cara mengisap makanan dengan jalan mengisap sari
makanan dari tubuh ikan atau hewan lain dalam keadaan segar/ikan masih hidup.
Kebanyakan terdapat pada ikan-ikan dilaut
IV. PROSES FISIOLOGI
Untuk
menghasilkan pertumbuhan, makanan akan diproses terlebih dahulu didalam tubuh
sehingga diperoleh sejumlah energi, hasil energi ini akan digunakan untuk
proses fisiologi.
Energi yang
diperoleh dari hasil pembakaran oksigen dan zat-zat makanan disebut proses
metabolisme. Proses metabolisme dipengaruhi oleh suhu, jenis ikan, umur atau
ukuran ikan . Ikan menggunakan protein sebagai sumber energi utama, sumber
energi kedua yaitu lemak sedangkan karbohidrat merupakan sumber energi ketiga.
Proses
metabolisme terdiri dari 2 proses yaitu :
1.
Proses anabolisme
yaitu Proses pembentukan bahan-bahan atau substansi sederhana menjadi bentuk
yang kompleks. Pada proses ini memerlukan bahan baku yang berasal dari energi
dalam makanan.
2.
Proses katabolisme
yaitu Proses pemecahan bahan-bahan atau substansi yang kompleks menjadi
bahan-bahan yang lebih sederhana. Energi dirubah menjadi energi panas, energi
mekanik, energi kimia.
Proses
anabolisme dan katabolisme akan menghasilkan bahan-bahan sisa (limbah yang
dibunag keluar tubuh organisme berupa kotoran.
V. NUTRISI PAKAN IKAN
Fungsi makanan bagi ikan adalah sebagai sumber energi yang diperlukan dalam
proses fisiologis ditubuh ikan. Oleh karena itu makanan harus mengandung
zat-zat pengahasil energi yaitu protein, lemak, karbohidrat selain itu juga
makanan harus mengandung vitamin, mineral, serat dan air. Zat-zat makanan yang
terkandung didalam makanan tersebut disebut zat gizi atau nutrien.
A. Protein
Protein
merupakan unsur yang paling penting dalam penyusunan formulasi pakan karena
usaha budidaya mengharapkan pertumbuhan ikan yang cepat. Dalam hal ini
mempunyai fungsi bagi tubuh ikan yaitu :
1.
Sebagai zat pembangun
yang membentuk jaringan baru untuk pertumbuhan, menganti jaringan yang rusak
maupun untuk reproduksi.
2.
Sebagai zat pengatur
yang berperan untuk pembentukkan enzim dan hormon penjaga dan pengatur berbagai
proses metabolisme didalam tubuh.
3.
sebagai zat pembakar
karena unsur karbon yang terkandung didalamnya dapat difungsikan sebagai sumber
energi pada saat kebutuhan energi tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
Molekul protein tesusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dasar. Mutu
protein sangat ditentukan oleh komposisi asam amino penyususunnya komposisi ini
akan berbeda antara satu bahan dengan bahan lainnya.
Kebutuhan
protein sangat bervariasi tergantung pada umur, stadia ikan. Ikan pada stadia
yang muda membutuhkan tingkat protein yang tinggi untuk mendukung
pertumbuhannya daripada ikan yang dewasa. Pakan formula untuk larva, benih
umumnya mengandung 5 – 10% protein lebih tinggi dibandingkan pada pakan
formula untuk ikan-ikan yang lebih besar.
B. Lemak
Dalam kimia
pakan istilah lemak disebut juga fat, lipid, oil. Lemak berfungsi sebagai
sumber energi dan membantu penyerapan mineral-mineral tertentu (terutama kalsium)
serta vitamin yang mudah larut dalam leman (vitamin A, D, E, K). Dalam
kaitannnya dengan pakan buatan pengunaan lemak berpengaruh pada tekstur dan
rasa pakan yang dibuat.
Lemak
tergolong mudah teroksidasi sehingga penggunaanya dalam pembuatan pakan
jumlahnya dibatasi. Jika kandungan lemak yang digunakan terlalu tinggi akan
tidak efiseien. Sebab ikan yang mengkonsumsi lemak terlalu tinggi cenderung
makan dalam jumlah sedikit.
C. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan zat sumber energi dan pada umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
pembentukkannya melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.
Fungis karbohidar dalam pakan berfungsi sebagai sumber energi yang murah
dan juga sebagai perekat.
Dalam formulasi pakan karbohidrat termasuk kelompok
yang sering disebut NFE (Nitogen Free Extract) atau dalam bahasa Indonesia BETN
(Bahan Extract Tanpa Nitrogen). Kemampuan ikan untuk memanfaakan karbohidrat
sangat tergantung pada jenis ikan. Pada ikan karnivora kadar karbohidrat lebih
dari 12% dalam pakannya akan menyebabkan penimbunan glikogen dalam
hatinya yang dapat menyebabkan kematian. Tetapi ikan pemakan segala (omnivora)
dapat hidup baik dengan kadar karbohidratnya lebih dari 50%.
Serat termasuk
keluarga karbohidrat yang sukar dicerna. Serat biasanya digolongkan sebagai
bahan bukan sumber energi namun penambahan serat dapat memperbaiki proses
asimilasi zat-zat makanan, memantapkan bentuk pakan yang berguna membentuk
gumpalan ampas makanan menjadi feses (kotoran) yang mudah dikeluarkan dari
saluran makanan. Pengunaan serat kasar pada makanan ikan tidak lebih dari 8%
karena jika terlalu banyak akan menganggu proses pencernaan dan penyerapan sari
makanan.
D. Vitamin
Vitamin adalah senyawa komplek yang dibutuhkan dalam berbagai proses. Walaupun
tidak merupakan sumber tenaga tetapi dibutuhkan sebagai sumber katalisator
terjadinya proses metabolisme didalam tubuh.
Secara umum
vitamin dibedakan menjadi dua macam yaitu vitamin yan larut dalam lemak
(Vitamin A, D, E, K) dan vitamin yangt larut dalam air (Vitamin B dan C).
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan terjadinya gejala umum seperti napsu makan
turun, warna ikan abnormal, ikan kelihatan gelisah, keseimbangan ikan hilang,
pembentukan lendir terganggu, ikan mudah terserang penyakit atau bakteri, ikan
mudah kena luka bakar karena sinar matahari.
E. Mineral
Mineral dalam makanan ikan mempunyai peranan penting karena ikan tida dapat
memproduksi mineral sendiri. Zat-zat mineral dalam tubuh ikan banyak memiliki
fungsi antara lain : membentuk bagian dari kerangka, gigi, kulit dan
hemoglobin. Mempertahankan sistem celloid (tekanan osmose, vicosity, difusi)
dan sebagai buffer untuk mempertahankan keasaman pada lenel tertentu.
F. Air
Kadar air
merupakan pengencer nutrien dalam bahan pakan. Kadar air dalam bahan pakan
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme dan pembentukan cairan tubuh.
Ikan-ikan air tawar menyerap air melalui selaput permeabel pada ingsang dan
alat tubuh lainnya, sedangkan ikan laut menelan air melalui mulut.
VI. KEBUTUHAN ZAT GIZI IKAN
Kebutuhan zat
gizi ikan tergantung pada jenis dan tingkatan stadianya. Ikan pada stadia dini
memerlukan jumlah protein yang tinggi karena untuk mempertahankan hidup dan
untuk pertumbuhan.
Sifat fisik
dan bentuk pakan yang diberikan juga sangat tergantung pada jenis ikan
tingkatan stadia ikan yang dibudidayakan. Pada tahap larva, merupakan fase
pertumbuhan ikan yang cenderung lebih menyukai pakan alami. Pad fase fingerling
lebih praktis dan efisien memberikan pakan buatan. Dilihat dari bentuknya ikan
pada stadia dini memerlukan pakan berbentuk powder sedangkan pada stadia lanjut
memerlukan bentuk pakan pellet.
Standar umum
kebutuhan zat gizi ikan :
o
Protein : Kebutuhan
Protein untuk setiap jenis ikan/udang berbeda tergantung ukuran,jenis, kelompok
ikan ( Carnivora-Omnivora-Herbivora) Dll. Kadar protein yang dibutuhkan
berkisar 18-50%.
o
Lemak : sebagai
sumber energi dan bau khas pakan (attractant) tidak kurang dari 3%.
o
Serat Kasar:
Karbohidrat, semakin tinggi kadar serat kasar semakin jelek kualitas pakan.
Kadar serat kasar maksimal 8%
o
Abu : semakin tinggi
semakin banyak jumlah pakan yang tidak tercerna. Kadar maksimal 15%
o
Air :Kadar air
maksimal 10%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar