rukun agawe santoso cengkrah agawe bubrah. tetap sehat dan tetap semangat. jaga hati jaga diri dan jaga kondisi.
klik sayangi bumi maka akan disayang langitan
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
(HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh al-Albani)
*
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
surat (30) ar rum ayat 41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ (٤١)
surat (5) al maa'idah ayat 32
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ (٣٢)
surat 4 An Nisa' ayat 114
لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلٰحٍۢ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
surat 3 Āli 'Imrān ayat 104
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
*
klik nasehat
klik emak
Sabtu, 29 Juni 2024
tentang kematian
Selasa, 09 April 2024
Selasa, 30 Januari 2024
makna siap siaga
Jumat, 05 Januari 2024
Pact of Aelia: Umar’s Assurance to Christians of Jerusalem
Meneguhkan Politik Hukum Lingkungan
klik ustad suparto wijoyo
Rabu, 3 Januari 2024 | 11:42 WIB
klik jawa pos
*
HARIAN ini membuka lembaran baru 2024 dengan Jati Diri Perlu Dengar Wawasan Kebencanaan di Pilpres. Diwartakan terjadinya gempa magnitudo 4,1 skala Richter di Sumedang pada pergantian tahun. Gempa di Papua magnitudo 6,5. Sebelumnya gempa yang sama terjadi di Aceh Jaya 6,5 skala Richter. Mengawali tahun baru, Jepang dilanda gempa berkekuatan 7,5 skala Richter (2/1/2024).
Kamis, 23 November 2023
Buku Ensiklopedi Hari Kiamat
klik narasumber
klik rumaysho
Instagram:
@rumayshocom, @rumayshotv, @mabduhtuasikal, @parentingruqoyyah
Jumat, 10 Februari 2023
pengurus Muhammadiyah dilarang untuk rangkap jabatan di partai politik, boleh berpolitik tapi harus mundur dari jabatan di organisasi Muhammadiyah
klik suara muhammadiyah
Senin, 06 Februari 2023
Model Kebangkitan Umat Islam
rubrik CATATAN AKHIR PEKAN
oleh Ahmad
pengasuh Pondok Pesantren Attaqwa-Depok
Depok, 22 Desember 2019
Dipublikasikan 7 Agustus 2022 21:31
klik hidayatullah
Umat Islam
Buku karya Dr. Majid Irsan al-Kilani, tentang kebangkitan umat Islam, 50 tahun gerakan pendidikan melahirkan generasi Shalahudin merebut Palestina layak dibaca
Oleh: Dr. Adian Husaini
Hidayatullah.com | PADA kajian akhir tahun di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), tahun 2019 dibedah buku karya Dr. Majid Irsan al-Kilani, berjudul ”Model Kebangkitan Umat Islam: Upaya 50 Tahun Gerakan Pendidikan Melahirkan Generasi Shalahudin dan Merebut Palestina.” Pembahasnya, Ustad Asep Sobari Lc, penerjemah buku, yang juga peneliti INSISTS.
Majid ‘Irsan al-Kilani
Senin, 30 Januari 2023
Refleksi 100 Tahun, Menjaga Nalar Kritis NU
Oleh: KH ABDUSSALAM SHOHIB BISRI
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Pengasuh PP Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang
Editor : M. Sholahuddin
OPINI
29 Januari 2023, 17:58:44 WIB
klik jawapos
muqoddimah kitab Riyadhus Shalihin karya Syaikh Imam an-Nawawi,
... إِنَّ للهِ عِبَادًا فُطَنَا ...
... طَلَّقُوا الدُّنْيَا وخَافُوا الفِتَنَا نَظَروا فيهَا فَلَمَّا عَلِمُوا ...
... أَنَّهَا لَيْسَتْ لِحَيٍّ وَطَنَا جَعَلُوها لُجَّةً واتَّخَذُوا ...
... صَالِحَ الأَعمالِ فيها سُفُنا ...
"Innalillahi ‘ibadan futhona, tholaqu ad-dunya wa khoful fitana, nadhoru fiha falamma ‘alimu, annaha laisat lihayyin wathona, ja’aluha lujjatan wattakhodzu, sholihal a’mali fiha sufuna.”
Artinya kurang lebih demikian, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memiliki hamba-hamba yang cerdas lagi bijaksana.
Ialah mereka yang menceraikan dunia karena khawatir akan tipu daya dan fitnahnya.
Mereka benar-benar melihat dan mengetahui, bahwa sesungguhnya dunia bukanlah tempat hidup yang sebenarnya bagi manusia.
Mereka melihat dunia sebagai bahtera lautan yang sangat dalam dan menjadikan amal saleh sebagai perahu untuk mengarunginya.
klik jadwal sholat
Selasa, 03 November 2020
Sejarah Anti-Sains dan Manifesto Taklid Buta pada Ideologi Represif
Josef Goebbels, Menteri penerangan dan propaganda Nazi Jerman, pernah berkata "Kebohongan yang dikampanyekan secara terus-menerus dan sistematis akan berubah menjadi (seolah-olah) kenyataan! Sedangkan kebohongan sempurna, adalah kebenaran yang dipelintir sedikit saja". Itu dikenal sebagai teknik 'argumentum ad nauseam', atau teknik 'big lie' -kebohongan besar.
Teori Goebbels adalah rujukan utama para demagog, dan sayangnya, termasuk rujukan utama propagandis anti-sains yang sebarkan #infodemi di era pandemi #COVID19 ini. Tulisan ini mendekonstruksi motif 'kehendak berkuasa' (will to power) ideologi represif anti-sains, dan menawarkan solusi untuk mengarus-utamakan sains dalam menghadapi pandemi #COVID19 demi kemanusiaan itu sendiri.
Senin, 02 November 2020 11:57 WIB
Rabu, 01 Juli 2020
ganjaran dari Allah SWT kepada ahli kitab yang telah masuk islam
Rabu, 03 Juni 2020
sinkretisme
Dunia Islam Menghadapi Sinkretisme
Senin 03 Jun 2013 21:18 WIB
Red: Heri Ruslan
klik republika
Pada zaman modern, beberapa contoh paling dramatis dari gerakan-gerakan sinkretis terbuka ditemukan di Afrika Barat, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Sinkretisme, seperti yang dijelaskan oleh John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, adalah fenomena bercampurnya praktik-praktik dan kepercayaan-kepercayaan dari sebuah agama dengan agama lainnya sehingga menciptakan tradisi yang baru dan berbeda. Derajat identifikasinya sangat beragam sehingga sulit membedakannya dengan praktik bid'ah yang diperdebatkan.
Pemahaman yang berbeda di kalangan Muslim tentang ajaran normatif tertentu dalam agama, memunculkan persoalan pelik dalam menentukan manakah sinkretisme dan mana yang tidak. Kontroversi ini menjadi sumber perdebatan pada abad ke-19 dan ke-20.
Pada zaman modern, beberapa contoh paling dramatis dari gerakan-gerakan sinkretis terbuka ditemukan di Afrika Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan bagian lain di mana umat Muslim bersinggungan secara langsung dengan non-Muslim. Di Ghana, pada abad ke-19, raja penyembah Ashanti bergantung kepada para pedagang Muslim untuk menjadi penghubung dalam kafilah dagang dan sebagai ahli pembuat azimat kekuatan.
Di banyak bagian Afrika kala itu penyebaran sinkretisme memberikan kontribusi pada persepsi bahwa Islam sebagai salah satu sumber kekuatan mistis. Dengan memfasilitasi penduduk untuk melakukan ritual-ritual dan adat istiadat Islam, berarti pula sebagai jalan masuk penerimaan mereka terhadap Islam. Praadaptasi sinkretis tampak memainkan peran penting yang serupa dalam perpindahan orang-orang Hindu di Asia Selatan ke dalam Islam.
Seperti halnya di Asia Selatan, perkembangan Islam di Asia Tenggara pada masa modern juga memiliki pengalaman serupa dalam tarik-menarik antara konsesi-konsesi kepada khazanah lokal di satu sisi, dan upaya-upaya para reformis untuk menjaga kemurnian pesan Islam di sisi lain. Tradisi estetika pribumi telah dipengaruhi dengan amat kuat oleh varian Asia Tenggara dari kisah Hindu Ramayana dan Mahabharata.
Sebagaimana di Afrika dan Anak Benua India, sebagian penduduk asli Asia Tenggara, menafsirkan tradisi sinkretis ini sebagai jalan untuk menolak sama sekali hubungan dengan Islam. Pada abad ke-19 di Jawa, masih terdapat kantung-kantung permukiman Buddha yang di dalamnya terdapat ritual dan mitologi setempat berupaya memasukkan pengaruh Islam, tapi menolak perpindahan sepenuhnya ke dalam Islam.
Salah satunya ialah Ajisaka. Pahlawan kebudayaan dalam cerita rakyat Jawa yang amat dicintai. Di banyak wilayah, gerakan sinkretis amat dihargai bukan sebagai sesuatu yang mampu bertahan hidup, tetapi sebagai upaya-upaya baru dan dinamis untuk membentuk kembali tradisi-tradisi lokal dalam berhadapan dengan upaya Muslim pembaru untuk mempersempit rentang kepercayaan yang diperkenankan dengan memperkenalkan kriteria baru dalam lingkup Islam.
Senin, 01 Juni 2020
Selasa, 07 April 2020
punokawan
Rabu, 01 Januari 2020
Rabu, 18 Desember 2019
Islam Agamaku
doa
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allaahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa] “Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima”
(HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).
surat 20 Ta-Ha ayat 114
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
Dalam sebuah hadits di sebutkan ;
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ جَاءَهُ أَجَلُهُ وَهُوَ يَطْلُبُ الْعِلْم لَقِىَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّبِيِّيْنَ إِلَّا دَرَجَةُ النُّبُوَّةِ.
Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang kedatangan ajal, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah di mana tidak ada jarak antara dia dan antara para Nabi, kecuali satu derajat kenabian.” (HR. Thabarani)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Janganlah bersengaja melakukan perjalanan dengan sengaja (dalam rangka ibadah dan tujuan safarnya adalah tempatnya) kecuali ke tiga masjid: masjidku ini (masjid Nabawi), masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.” (HR. Bukhari, no. 1189 dan Muslim, no. 1397).
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: «ﺇﻥ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﻟﻴﺄﺭﺯ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻛﻤﺎ ﺗﺄﺭﺯ اﻟﺤﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺟﺤﺮﻫﺎ»
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: "Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah, seperti ular berkumpul di dalam lubangnya" (HR Bukhari Bab Fadlail Madinah)
*
doa
(menjalin persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia/umat muslim Indonesia jangan mau dipecah belah)☺️
klik ustad ali jaber nikmat aman
klik google drive
klik lagu bagus
Ta'awudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “
surat 3 Āli ‘Imrān ayat 102
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.
surat 3 Āli ‘Imrān ayat 103
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
surat 3 Āli ‘Imrān ayat 104
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
surat 3 Āli ‘Imrān ayat 105
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,
surat 30 Ar-Rūm ayat 30
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
surat 30 Ar-Rūm ayat 31
۞ مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ
dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
surat 30 Ar-Rūm ayat 32
مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.
Siapa yang berbuat demikian karena mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.
surat 61 Aṣ-Ṣaff ayat 4
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Rabu, 20 November 2019
Minggu, 06 Oktober 2019
Selasa, 17 September 2019
Snouck Hurgronje Wikipedia
klik Google
klik rijksmuseumshop
klik photoqbookshop
klik wdl
klik project gutenberg 1
klik project gutenberg 2
Christiaan Snouck Hurgronje (lahir di Tholen, Oosterhout, 8 Februari 1857 – meninggal di Leiden, 26 Juni 1936 pada umur 79 tahun) adalah seorang sarjana Belanda budaya Oriental dan bahasa serta Penasehat Urusan Pribumi untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Lahir di Oosterhout pada tahun 1857, ia menjadi mahasiswa teologi di Universitas Leiden pada tahun 1874. Ia menerima gelar doktor di Leiden pada tahun 1880 dengan disertasinya 'Het Mekkaansche feest' ("Perayaan Mekah"). Ia menjadi profesor di Sekolah Pegawai Kolonial Sipil Leiden pada 1881.
Snouck, yang fasih berbahasa Arab, melalui mediasi dengan gubernur Ottoman di Jeddah, menjalani pemeriksaan oleh delegasi ulama dari Mekkah pada tahun 1884 sebelum masuk. Setelah berhasil menyelesaikan pemeriksaan diizinkan untuk memulai ziarah ke kota suci muslim Mekkah pada 1885. Di Mekkah, keramahannya dan naluri intelektualnya membuat para ulama tak segan membimbingnya. Dia adalah salah satu sarjana budaya Oriental Barat pertama yang melakukannya.