klik sayangi bumi maka akan disayang langitan

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ

(HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh al-Albani)

*

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

surat (30) ar rum ayat 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ (٤١)

surat (5) al maa'idah ayat 32

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ (٣٢)

surat 4 An Nisa' ayat 114

لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلٰحٍۢ بَيْنَ النَّاسِ  ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

surat 3 Āli 'Imrān ayat 104

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

*

klik nasehat

klik emak

*

Rabu, 18 Desember 2019

jejak langkah 2 ulama

doa

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

surat 23 Al-Mu'minūn ayat 97

وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ

Katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan

surat 23 Al-Mu'minūn ayat 98

وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ

dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”

surat 7 Al-A'rāf ayat 23

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

surat 2 Al Baqarah Ayat 250

رَبَّنَاۤ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَا مَنَا وَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْکٰفِرِيْنَ 

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

surat 7 Al A'raf Ayat 126

رَبَّنَاۤ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)."

surat 46 Al Ahqāf ayat 15

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

surat 2 Al-Baqarah ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” 

surat 2 Al-Baqarah ayat 201

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Di antara mereka ada juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”
*

(menjalin persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia/umat muslim Indonesia jangan mau dipecah belah)☺️

klik google drive

klik lagu bagus

Ta'awudz

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 102

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 103

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 104

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 105

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,

surat 30 Ar-Rūm ayat 30

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

surat 30 Ar-Rūm ayat 31

۞ مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ

dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan  Allah, 

surat 30 Ar-Rūm ayat 32

مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. 

surat 61 Aṣ-Ṣaff ayat 4

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
























Tebuireng dan Muhammadiyah Kerjasama Produksi Film “Jejak Langkah 2 Ulama”

Oleh Tebuireng Online [Rara Zarary]

24 Juli 2019

klik tebu ireng



Pesantren Tebuireng dan Pengurus Pusat Muhammadiyah kompak untuk bekerjasama dalam pembuatan film “Jejak Langkah 2 Ulama” KH. M. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan. Pertemuan dan jalinan kerjasama ini berlangsung di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (24/7/19). Film tersebut dijadwalkan akan rilis pada Oktober 2019 nanti.

Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pengurus Pusat Muhammadiyah, KH. Syukrianto AR, menjelaskan keresahannya terhadap kondisi di Indonesia yang diwarnai kekerasan, bom, dan cacian dengan mengatasnamakan Islam. Padahal, lanjutnya, Islam merupakan agama yang damai, santun, dan mempunyai ajaran sabar.

“NU dan Muhammadiyah didirikan dua orang kiai yang sangat hebat. Akhirnya, saya membuat ide untuk membuat film ini,” jelas putra mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH. AR Fahruddin itu.

Ia bercerita, beberapa bulan lalu, kru dari Muhammadiyah berkunjung ke Gus Sholah di Jombang untuk meminta izin dan mendapatkan respon yang positif. Film ini digarap oleh dua belah pihak, yaitu LSBO dan Mixpro di Yogyakarta dan Pesantren Tebuireng dengan platfon komunitas produksi filmnya di Jombang, baik dalam riset, produksi, maupun distribusi.

Pak Syukri, panggilan akrabnya, menjelaskan, film ini tidak ditayangkan melalui XXI melainkan langsung mendatangi masyarakat daerah per daerah. Hal ini ia rasa lebih tepat sasaran dan langsung mengena dalam rangka pendidikan umat.

“Kita sebut sistem ini dengan Pop Up Cinema. Mendekati penonton. Kita yang ke sana. Hanya 12-15% masyarakat yang menikmati bioskop,” jelasnya.

Film ini menurutnya akan menarik, sebab kedua tokoh ini memiliki peran yang besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. KH. Ahmad Dahlan adalah ibarat mata air jernih sejuk bening yang airnya ke mana-mana dan menjadikan tanah menjadi subur, sedangkan KH. Hasyim Asy’ari merupakan telaga jernih dan banyak orang datang dari mana-mana.

Pewarta: M. Abror Rosyidin

Publisher: RZ

Gus Sholah Sambut Positif Film “Jejak Langkah 2 Ulama”

Oleh Tebuireng Online [Rara Zarary]

24 Juli 2019

klik tebu ireng



Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid mengutarakan sambutan positif atas ide pembuatan film “Jejak Langkah 2 Ulama” tentang sosok KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan. Gus Sholah, sapaan akrabnya tak menampik bahwa film sangat diperlukan untuk pendidikan dan pengetahuan sejarah.

Film yang diproduksi oleh Rumah Produksi Tebuireng (Maksi) dan Mix Production (Mixpro) itu, menurut Gus Sholah akan memberikan pendidikan, khususnya soal sejarah tokoh besar bangsa yang mendirikan dua Organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Gus Sholah menyebut generasi sekarang banyak yang tidak mengenal kedua tokoh sentral ini. Untuk itu langkah membuat film ini bagi Gus Sholah sangat tepat.

“Saya menyambut positif film ini. Semoga dapat memberikan manfaat baik bagi umat Islam maupun Bangsa Indonesia. Semoga prosesnya lancar,” ucap cucu KH. Hasyim Asy’ari itu di depan para awak media di gedung pengurus Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (24/7/19).

Bagi Gus Sholah dua tokoh ini merupakan dua di antara empat tokoh raksasa umat Islam Indonesia. Dua yang lain yaitu Haji Oemar Said Cokroaminoto dan H. Agus Salim. Dengan memperkenalkan tokoh-tokoh itu dalam film, Gus Sholah berharap masyarakat bisa mengetahui lebih dalam dan lebih dekat dengan uswah hasanah mereka.

Gus Sholah juga mengutarakan alasan lain mendukung film ini, yaitu adanya Rumah Produksi Tebuireng yang sudah memproduksi dua film.

“Kami juga kebetulan sedang belajar untuk membuat film. Sebelumnya sudah buat dua film. Ini film ketiga. Itu untuk mengaktualiasisaikan pemberian Allah berubah bakat,” lanjut kiai 77 tahun itu.

Syuting film ini akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2019 dan rencananya akan ditayangkan pada Oktober 2019. Film ini bercerita tentang perjuangan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan dalam merubah tatanan masyarakat dan perjuangan kebangsaan dan diproyeksikan menjadi tontonan yang memberikan tuntunan.

Pewarta: Aros

Publisher: RZ

“Jejak Langkah 2 Ulama” Kedepankan Islam yang Menyejukkan

24 July, 2019 WIB

klik suara muhammadiyah



“Jejak Langkah 2 Ulama” merupakan film yang mengangkat ketokohan dua ulama besar Indonesia. yaitu pendiri organisasi Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri organisasi Nahdhatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’Ari. “Keduanya memiliki peran dan pengaruh yang besar terhadap corak Islam di Indonesia yang damai, sejuk, dan toleran, cerminan dari ajaran Islam rahmatan lil ‘alamiin,” terang Sukriyanto AR Ketua Lembaga Seni dan Budaya (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga inisiator ide di balik film ini.

Film jejak langkah 2 ulama ini adalah buah karya kerjasama antara LSBO PP Muhammadiyah dengan Pondok Pesantren (ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Salahuddin Wahid Pengasuh ponpes Tebuireng dalam press conference film ini, Rabu (24/07) di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta menyampikan, dua tokoh yang akan diangkat dalam film tersebut merupakan dua diantara empat raksasa umat Islam pada zamannya. Keempatnya, sebut Gus Solah (panggilan akrab Salahuddin Wahid) selain Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari, ialah Umar Said Cokroaminoto dan Agus Salim. “Nama-nama ini adalah tokoh yang luar biasa. Karenanya perlu dan penting dikenalkan kepada masyarakat, supaya masyarakat mengenal lebih dalam dan lebih dekat, dan bisa meneladani sebagai uswah hasanah (panutan),” ucapnya.

Mengawali press conference tersebut, Sukriyanto menceritakan, bahwa ide pembuatan film ini bermula dari kegelisahannya terhadap kondisi Indonesia kekinian. Di mana akhir-akhir ini banyak tindak kekerasan, aksi terorisme, hingga saling caci-maki yang mengatasnakan Islam. Padahal baginya, Islam itu mengajarkan kebaikan dan mengajarkan kedamaian, agama rahmatan lil ‘alamiin yang ketika berbicara saja harus beretika. “Karena saya suka sejarah kemudian saya melihat kepada kedua organisasi besar Islam di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan NU. Di mana kedua organisasi itu didirikan oleh dua tokoh yang sangat luar biasa. Dari situlah kemudian muncul ide untuk membuat film ini,” cerita Sukriyanto.

Sedang menurut Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir, film ini penting untuk dijadikan proyeksi dari simbolisasi kehadiran kedua tokoh tersebut untuk generasi hari ini dan generasi ke depan. Kedua tokoh ini, baik Kiai Hasyim Asy’ari maupun Kiai Haji Ahmad Dahlan, Haedar mengatakan, sepulangnya dari Makkah dan kembali ke tanah air sama-sama melakukan pembaharuan (tajdid). Kiai Hasyim Asy’ari pulang ke Jombang dengan mendirikan sekaligus melakukan pembaharuan pada dunia pesantren, sedang pembaharuan serupa juga dilakukan KH Ahmad Dahlan di tanah Yogyakarta. “Walau melakukan pembaharuan, cara keduannya merespon reaksi dari umat yang belum siap itu dengan mata air dan telaga, menyejukkan, mendamaikan, dan menyegarkan,” ucapnya.

Dalam konteks kebangsaan, lanjut Ketum PP Muhammadiyah tersebut, kiprah kedua tokoh pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia ini juga luar biasa. Kiai Hasyim terlibat banyak dalam pergerakkan kebangsaan dan Kiai Dahlan ikut membentuk orientasi isu-isu kebangsaan terhadap tokoh-tokoh pergerakan saat itu. Di antaranya ada Sukarno dan Agus Salim yang mengaku terinspirasi dari pemikiran Ahmad Dahlan.

Di akhir sesi, Sukriyanto menegaskan, bahwa film ini benar-benar dibuat oleh LSBO PP Muhammadiyah dan Ponpes Tebuireng. “Jadi semua pekerja sampai pemainnya diambil dari kader-kader Muhammadiyah dan NU. Kita tidak ingin mengandalkan orang lain, karena kami percaya bahwa kami mampu,” tutur Sukriyanto.

Turut hadir dalam press conference siang tersebut Ketum PP ‘Aisyiyah Siti Noor Djannah Djohantini, Ketua PP Muhammadiyah Busyo Muqoddas, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.(gsh).

*

anjuran untuk berdakwah 

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 21

فَذَكِّرْ ۗ اِنَّمَاۤ اَنْتَ مُذَكِّرٌ 

"Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan,"

*

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 22

لَـسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ 

"engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,"

*

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 23

اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَ 

"kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir,"

*

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 24

فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَا بَ الْاَ كْبَرَ 

"maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar."

*

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 25

اِنَّ اِلَيْنَاۤ اِيَا بَهُمْ 

"Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali,"

*

surat 88 Al Ghasyiyah 88 ayat 26

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَا بَهُمْ

"kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka."

*

(menjalin persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia/umat muslim Indonesia jangan mau dipecah belah)☺️

klik google drive

klik lagu bagus

Ta'awudz

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 102

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 103

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 104

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

surat 3 Āli ‘Imrān ayat 105

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,

surat 30 Ar-Rūm ayat 30

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

surat 30 Ar-Rūm ayat 31

۞ مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ

dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan  Allah, 

surat 30 Ar-Rūm ayat 32

مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. 

surat (30) ar rum ayat 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ (٤١)

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

surat (5) al maa'idah ayat 32

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ (٣٢)

Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.211) 

Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. 

Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.

surat 4 An Nisa' ayat 114

لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلٰحٍۢ بَيْنَ النَّاسِ  ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. 

Siapa yang berbuat demikian karena mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.

surat 61 Aṣ-Ṣaff ayat 4

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

*

keberkahan ilmu ketika bertemu langsung dengan gurunya👣


Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari Ingatkan Belajar Harus melalui Guru 

Ahad 22 Januari 2017 22:48 WIB

Saat ini banyak muncul orang "pintar" baru akibat mudahnya mengakses berbagai macam informasi melalui kecanggihan teknologi, khususnya internet. Berbagai ilmu pengetahuan dengan mudah diperoleh sehingga banyak orang yang merasa paling memahami ilmu tertentu khususnya ilmu agama.

Di satu sisi keberadaan internet dapat mempermudah pencarian informasi. Namun, di sisi lain juga dapat menjerumuskan sang pencari bila tidak dengan bijaksana mencerna dan melakukan tabayun terhadap informasi atau ilmu yang didapat. 

Fenomena untuk berhati-hati dalam mencari dan menyerap ilmu seperti ini sudah sejak lama diingatkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Arrisalah li-Ahlissunnah wal-Jama’ah. Kitab itu dibedah Katib Syuriyah PCNU Pringsewu KH Munawir pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung NU Pringsewu, Ahad (22/1). 

Pada kitab tersebut, Hadratussyaikh mengingatkan akan pentingnya berhati-hati dalam menyerap ilmu. "Berhati-hatilah dan jangan dengan gampang menyebarkan sebuah tulisan walaupun berisi ilmu, namun tidak jelas asal-usulnya. Mintalah penjelasan pada ahlinya," kata kiai muda yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung ini.

Menurutnya, itulah pentingnya seorang guru dalam mendapatkan sebuah ilmu. Melalui seorang guru, seseorang yang belajar akan memiliki ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan karena memiliki silsilah atau sanad yang jelas. 

"Jangan belajar dari buku saja atau internet saja. Dan janganlah belajar dengan orang yang bukan ahlinya. Kita harus belajar dengan orang yang jelas sanad keilmuannya," tegasnya.

Hal itu, lanjutnya sudah ditegaskan Rasulullah melalui hadits tentang larangan belajar dari orang yang tidak jelas silsilah keilmuannya dan bukan ahli dari ilmu tersebut. 

"Fenomena memprihatinkan sekarang juga sudah terlihat dimana banyak masyarakat yang hanya belajar melalui televisi kepada seseorang yang tenar dan dianggap ustad," katanya. 

Fenomena-fenomena belajar tanpa guru, belajar tanpa silsilah yang jelas, gampang mempercayai dan menyebarkan “hoax”, belajar dengan orang yang bukan ahlinya perlu dihindari umat Islam.

"Janganlah belajar dari orang yang menyampaikan ilmu tidak benar. Ini sama saja sudah bodoh membodohi orang," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi).

*

doa keluar rumah :

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

doa naik kendaraan, hanya boleh dibaca 1x ketika sudah naik/nyengklak di kendaraan.

1. naik kendaraan darat

(dibaca hanya 1x, waktu sudah nyengklak/naik ke kendaraan darat tersebut)

(43) az zukhruf : 13-14.

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ (١٣)

(43) : 13. "Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ (١٤)

(43) : 14. dan Sesungguhnya Kami akan kembali kepada Tuhan kami".

2. naik kendaraan laut dan udara

(dibaca hanya 1x, waktu sudah nyengklak/naik ke kendaraan laut/pesawat tersebut)

(11) hud : 41

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا (٤١)

(11) : 41. "dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya."

Doa sebelum makan

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Alloohumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannaar”

Artinya :

“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami”.

Doa sesudah makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

“Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alnaa muslimiin”

Artinya :

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam”

Doa ketika lupa membaca doa sebelum makan

بِسْمِ اللهِ مِنْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

“Bismillaahi min awwalihi wa aakhirihi”

Artinya :

“Dengan menyebut nama Allah dari awal dan akhirnya”.

1. DO’A KETIKA BEROBAT/ MINUM OBAT

BISMILLAHI ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI WAJ’II HADZAA

Dengan namaMu ya Allah, aku berlindung dari kejahatan penyakitku ini.

2. DO’A MAKAN BERSAMA ORANG SAKIT

LABA’SA THOHUURUN INSYAA – ALLAH

Biarlah kesucian itu ada pada kami, jika Tuhan menghendaki.

3. Doa menjenguk orang sakit

اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِيء لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allaahumma rabban naasi Adzhibil ba’sa Isyfi Antasy syaafi’ Laa syifaa’a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqamana

Artinya : Wahai Allah Tuhan manusia, Hilangkanlah rasa sakit ini, Sembuhkanlah. Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu Yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan komplikasi rasa sakit dan penyakit lain.

*

Man Yansa Mahfudzot.

Sekedar mengingat hafalan yg musnah ditelan zaman.

1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ

2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ

3. مَن صَبَرَ ظَفِرَ

4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ

5. جَالِسْ أَهْلَ الصِدْقِ وَ الوَفَاءِ

6. مَوَدَّةُ الصَدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِيْقِ

7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ

8. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ

9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا

10. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ

11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ

12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ

13. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ

14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ

15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ

16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ

17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ

18. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ

19. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ

20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا

21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ

22. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ

23. لَا تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا

24. الشَرَفُ بِالأَدَبِ لَابِالنَسَبِ

25. سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ

26. آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ

27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى

28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ

29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ

30. لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَىءٍ مَزِيَّةٌ

31. اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ

32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ

33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ

34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا

35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ

36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ

37. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ

38. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ

39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ

40. خَيْرُ النَّاسِ اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَاَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

41. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ

42. ثَمْرَةُ التَفْرِيْطِ النَدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَلاَمَةُ

43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ

44. فَجَزَاءُ سَيَّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا

45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ

46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ

47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ

48. مَنْ طَلَبَ اَخًا بِلَا عَيْبٍ بَقِيَ بِلَا اَخٍ

49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا

50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ

51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا

52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ

53. إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلْ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلًا

55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِى قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلْ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ

56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَاَامٍ جَوَابٌ

57. وَعَامِلِ النَّاسَ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُعَامِلُوْكَ

58. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ

59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ

60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ

61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا إِنَّ الَجمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ

62. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ

63. مَنْ اَعَانَكَ عَلَى الشَّرِّ ظَلَمَكَ

64. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا

65. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ

66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى

67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

68. النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ

69. إِذَا كَثُرَ الـمَطْلُوْبُ قَلَّ الـمُسَاعِدُ

70. لَا خَيْرَ فِى لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَمًا

71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ

72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ

73. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ

74. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ

75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا

76. سِيْرَةُ الـمَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ

77. قِيْمَةُ الـمَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ

78. صَدِيْقُكَ مَنْ اَبْكَاكَ لَا مَنْ اَضْحَكَكَ

79. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ

80. خَيْرُ الكَاَُمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ

81. كُلُّ شَيْءٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلَّا الاَدَبُ

82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ

83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ

84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ

85. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ

86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا

*

INI BUKAN LAH HADITS, INI ADALAH KATA2 MUTIARA NASEHAT DARI PARA USTADZ DAN USTADZAH.

mohon maaf jika ada kesalahan dalam ejaan, penulisan, dan terjemahan.

1. Siapa bersungguh-sungguh dia berhasil.

2. Siapa berjalan pada relnya akan sampai.

3. Siapa bersabar berhasil.

4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.

5. Bergaullah dengan orang jujur dan menepati janji.

6. Kasih sayang teman tampak pada waktu kesempitan.

7. Tak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah.

8. Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan.

9. Coba dan perhatikan, kau akan jadi tahu.

10. Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.

11. Telur hari ini lebih baik dari ayam besok hari.

12. Waktu itu lebih berharga daripada emas.

13. Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat.

14. Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku.

15. Siapa menanam dia akan memetik.

16. Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan.

17. Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang.

18. Pengetahuan pada waktu kecil seperti lukisan di atas batu.

19. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

20. Belajarlah pada waktku kecil dan amalkan dia saat kau besar.

21. Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah.

22. Persatuan adalah dasar keberhasilan.

23. Jangan menghina orang miskin dan jadilah penolong baginya.

24. Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan.

25. Keselamatan manusia ada pada menjaga pembicaraannya.

26. Perilaku (baik) seseorang lebih baik dari emasnya.

27. Kejelekan perilaku itu menular.

28. Bencana pengetahuan adalah lupa.

29. Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya.

30. Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, karena setiap sesuatu memiliki kelebihan.

31. Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia.

32. Berpikirlah sebelum bertindak.

33. Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap.

34. Siapa menggali lobang akan terposok ke dalamnya.

35. Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh.

36. Siapa yang banyak kebaikannya maka banyak sahabatnya.

37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan.

38. Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini.

39. Tinggalkannlah kejahatan itu, dia pasti meninggalkanmu.

40. Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia.

41. Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan.

42. Buah dari penyia-nyiaan adalah penyesalan dan buah dari keteguhan adalah keselamatan.

43. Kasih sayang pada yang lemah termasuk akhlak yang mulia.

44. Balasan dari kejelekan adalah kejelakan yang setimpal.

45. Meninggalkan jawaban untuk orang bodoh adalah jawabannya.

46. Barang siapa yang manis tutur katanya banyak sahabatnya.

47. Jika sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya.

48. Barang siapa yang mencari kawan tanpa aib maka dia tetap tidak memiliki kawan.

49. Katakanlah yang benar meskipun pahit.

50. Sebaik-baik hartamu adalah yang memberikan manfaat bagimu.

51. Sebaik-baik perkara adalah pertengahan.

52. Setiap tempat ada kata-katanya (yg cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yg cocok).

53. Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu.

54. Bukannya aib bagi mereka yang miskin, tapi aib itu milik mereka yang pelit.

55. Bukannya yatim itu yang telah mati orang tuanya, tapi yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan sopan santun.

56. Setiap pekerjaan ada balasannya dan setiap perkataan ada jawabannya.

57. Dan perlakukanlah manusia sebagaimana kamu ingin diperlakukan.

58. Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya.

59. Otak dari dosa adalah kebohongan.

60. Siapa yang menzalimi akan terzalimi.

61. Bukannya keindahan itu dengan pakaian yang menghiasi kita tapi keindahan itu adalah keindahan ilmu dan adab.

62. Jangan kamu lemah nanti kamu diperas dan jangan keras nanti kamu dipatahkan.

63. Barang siapa yang membantumu melakukakan kejelekan, dia menzalimimu.

64. Tindakan, membuat yang sulit menjadi mudah.

65. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan jelas : Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan (haus akan keilmuan), Mempergauli Ustadz Kesungguhan Waktu yang panjang.

66. Barang siapa yang berhati-hati maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan.

67. Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina.

68. Kebersihan adalah bagian dari iman.

69. Jika perminataan terlalu banyak, sediki yang membantu.

70. Tak ada kebaikan pada kenikmatan yang diiringi penyesalan.

71. Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu.

72. Banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu.

73. Obatilah kemarahan itu dengan diam.

74. Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum.

75. Tidak setiap yang berkilap itu adalah emas.

76. Tindak tanduk seseorang menunjukkan kepribadiannya.

77. Nilai seseorang sesuai dengan kebaikan yang dilakukannya.

78. Sahabatmu adalah yang membuatmu menangis bukan yang membuatmu tertawa.

79. Terpelesetnya kaki lebih aman dari terpelesetnya lidah.

80. Sebaik-baik kata adalah yang ringkas dan mengena.

81. Segala sesuatu jika kebanyakan akan murah kecuali sopan santun.

82. Awal kemarahan adalah kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.

83. Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat.

84. Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan.

85. Pendengki tak akan bahagia.

86. Semua pekerjaan tergantung penghujungnya.

*

 xxx

xxx


Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

Xxxx

xxx

xxx

Xxxx

Xxxx

xxx

Xxxx

Tidak ada komentar: