Hati-Hati, Stres Berat Di Tempat Kerja Memicu Penyakit Serius.
Bekerja di kantor adalah bagian dari aktivitas di keseharian. Rutinitas ini tentu saja akan berdampak langsung kepada kondisi kesehatan seseorang. Sebagaimana tekanan dan situasi yang tidak sesuai harapan di tempat kerja akhirnya hanya akan menyebabkan kemunculan stres berat.
Pada umumnya, stres dianggap sebagai kondisi normal yang sebenarnya dapat membantu Anda untuk tetap fokus, terutama jika sedang menyelesaikan pekerjaan dengan tenggat waktu di depan mata. Namun stres di tempat kerja yang terjadi hampir tiap hari pada akhirnya menjadikan Anda lebih berisiko untuk sakit secara psikologis maupun fisik.
Stres berat dalam jangka panjang bukan tidak mungkin menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti depresi, sakit punggung, tekanan darah tinggi, hingga sakit jantung. Seorang dokter kardiologi di Amerika Serikat meyakinkan bahwa stres berat di tempat kerja buruk bagi jantung Anda, bahkan dipercaya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Dalam jangka panjang, stres berat di tempat kerja bahkan menjadi salah satu kemungkinan penyebab utama kematian.
Kondisi psikologi terkait erat dengan kondisi perut sebagaimana seseorang yang mengalami stres bisa terkena gangguan perut. Misalnya penyakit asam lambung atau GERD (gastroesopheal reflux disease), yaitu saat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit asam lambung dapat menimpa Anda yang mengalami stres berat di dalam pekerjaan.
Apakah Anda Termasuk ke Dalam Kriteria Stres?
Bagaimana cara mengenali bahwa seseorang sedang mengalami stres berat di dalam pekerjaan? Beberapa tanda utama kepada stres meliputi rasa lelah berlebihan dan mudah marah, detak jantung meningkat, lebih gampang sakit, sulit berkonsentrasi, dan sulit tidur di malam hari.
Oleh sebab itu, jangan enggan untuk memeriksakan diri sendiri ke dokter karena siapa yang tahu bahwa Anda sedang mengalami stres berat yang belum disadari atau bahkan diri sendiri tidak mengakuinya. Untuk memudahkan Anda mendeteksi stres berat di tempat kerja, sebelumnya mari cermati kondisi-kondisi yang berisiko memicu stres dan perlu diantisipasi berikut.
1. Bertambahnya beban tanggung jawab. Anda dapat berisiko stres berat jika menangani jumlah pekerjaan yang melebihi tanggung jawab. Apalagi jika Anda adalah orang yang tidak dapat berkata tidak, meski pekerjaan tersebut bisa Anda tolak atau dapat dialihkan ke orang lain.
2. Kurangnya kendali. Persoalan terbesar yang dapat memicu stres berat adalah ketika Anda tidak memiliki kendali atas pekerjaan. Ini dapat terjadi ketika tuntasnya pekerjaan Anda bergantung kepada pihak lain yang tidak dapat diandalkan atau dikendalikan.
3. Tingkat kepuasaan dalam bekerja. Stres berat muncul saat merasa pekerjaan tidak berarti ataupun merasa khawatir akan kemampuannya. Ini dapat juga terjadi ketika pekerjaan Anda tidak pernah diapresiasi oleh atasan atau orang lain.
4. Ketidakjelasan peran atau posisi. Memiliki dua atasan yang saling bertentangan ataupun tidak memiliki deskripsi pekerjaan yang tetap dapat menjadikan Anda stres berat karena kebingungan menetapkan target.
5. Lingkungan kerja yang tidak sehat. Bising, penuh asap rokok dan polusi, kemudian kurangnya ventilasi ataupun penerangan adalah landasan kepada ketidaknyamanan pekerjaan. Dalam jangka panjang, situasi ini menyebabkan stres berat. Lebih jauh lagi selain stres berat, seseorang yang bekerja di dalam lingkungan semacam itu dapat mengalami gangguan kesehatan, seperti sakit kepala. Selain itu, lingkungan kerja yang terdiri dari pekerja yang saling menjelek-jelekkan, saling bergunjing, hingga saling bersaing tidak sehat turut memberi dampak kepada penyebab stres berat.
Stres berat dalam pekerjaan dapat menjadi makin membahayakan jika cara Anda menanganinya justru hanya merugikan kesehatan, seperti merokok dan mengonsumsi minuman keras berlebihan. Dua kebiasaan buruk ini tidak memberikan solusi secara psikologis, melainkan akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Carilah cara mengelola stres di tempat kerja dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif.
Ternyata Tidak Sulit Mengatasi Stres
Stres pasti pernah dirasakan oleh siapa saja. Anda pernah merasa mudah marah, gelisah, frustrasi, kesepian, sulit menenangkan pikiran, kerap berpikir negatif, atau mulai kecanduan alkohol? Jika demikian, bisa jadi Anda mengalami stres dan Anda harus segera mengatasi kondisi ini.
Stres adalah hal normal yang pernah dialami oleh setiap orang. Stres yang normal bisa memberikan dampak positif, misalnya membantu Anda bekerja lebih cepat ketika sedang mengejar masa tenggat waktu. Namun hati-hati, kondisi stres bisa berdampak negatif jika sering terjadi dan berkepanjangan.
Dampak Stres Terhadap Kesehatan
Stres yang berkepanjangan bisa memicu Anda terkena penyakit. Stres berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, namun juga kesehatan secara umum. Mungkin Anda bertanya-tanya, “Kenapa stres bisa menyebabkan penyakit?”. Jawabannya, stres bukan hanya sekadar perasaan. Kondisi stres akan memicu beberapa reaksi, seperti tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit, dan Anda pun akan bernapas lebih cepat. Hal ini disebabkan tubuh melepas hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormon tersebut juga mampu meluapkan energi secara percuma sehingga Anda merasa mudah lelah.
Sistem kekebalan seseorang yang sedang stres juga akan menurun, sehingga menjadikan tubuh sulit melawan penyakit. Hasilnya, Anda akan lebih mudah terkena penyakit. Saat Anda sedang menderita penyakit, stres mungkin bisa memperparah kondisi Anda.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyerang Anda jika mengalami stres berkepanjangan:
-Sakit kepala.
-Diabetes.
-Tekanan darah tinggi.
-Gangguan tidur.
-Stroke.
-Obesitas.
-Asma.
-Depresi.
-Penuaan dini.
-Mudah terinfeksi.
-Disfungsi seksual.
-Penyakit jantung.
-Asam lambung.
-Penyakit Alzheimer.
-Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan untuk menimbun stres.
Lakukan Cara-cara ini untuk Mengendalikan Stres
Langkah pertama mengatasi stres adalah dengan mengetahui apa yang menyebabkan stres, dalam hal ini Anda sendiri yang mengetahuinya. Setelah itu, tuliskan apa saja pemicu stres tersebut sehingga Anda dapat mengantisipasi langkah apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mencegah atau melawan stres.
Langkah selanjutnya adalah melakukan hal-hal yang dapat memberikan relaksasi untuk tubuh dan pikiran Anda, seperti:
-Mengeluarkan semua unek-unek
-Memendam perasaan, terutama perasaan yang mengganggu Anda, bisa membuat Anda stres. Lebih baik utarakan semuanya agar Anda bisa melepas beban Anda. Utarakan semua yang ada di benak kepada orang yang bersangkutan, orang yang Anda percaya, atau psikolog. Percayalah, setelah mengeluarkan semua unek-unek itu, perasaan Anda pasti jauh lebih baik.
-Olahraga
Selain membuat tubuh sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Satu cara yang sederhana dapat berupa berjalan kaki atau bersepeda mengitari komplek rumah.
-Meditasi
Meditasi bisa membantu Anda menenangkan pikiran. Anda bisa mencoba olahraga seperti yoga yang juga mengajarkan cara bermeditasi.
-Jalani hobi Anda
Coba pikirkan apa saja kegiatan yang disukai? Apakah belanja, jalan-jalan di mal, karaoke, nonton film, berkebun, memasak, atau pergi ke taman bermain? Anda bisa melakukan apa saja yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks, namun kegiatan itu harus positif agar tidak menimbulkan masalah baru.
-Jalani hidup pada masa sekarang
Anda tidak perlu berkutat pada kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu membuat Anda sedih. Hiduplah di masa sekarang. Lupakan pula ekspektasi negatif mengenai kehidupan di masa depan. Biarlah hidup mengalir apa adanya. Percayalah, jika Anda menjalani masa sekarang dengan bahagia dan positif, maka itu akan berdampak pula kepada kehidupan masa depan Anda.
-Jaga diri Anda
Tidur yang cukup dan senantiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hindari merokok, mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
Setiap orang memiliki cara melawan stres yang unik dan berbeda-beda. Cobalah atasi stres dengan cara-cara di atas. Jika Anda kesulitan mencoba semuanya secara sekaligus, pilih satu atau dua cara yang menurut Anda paling nyaman dilakukan. Lakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasaan. Jika tingkat stres berada di luar kemampuan Anda untuk mengendalikannya, temui dokter atau lakukan konseling.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencari Bantuan Medis
Stres akan selalu ada karena merupakan bagian dari hidup. Menghindari stres bisa dilakukan dengan cara mengelola stres dengan baik atau setidaknya jangan biarkan stres berlebihan. Kenali gejala stres dan pahami berbagai konsekuensi stres jangka panjang bagi kesehatan tubuh dan jiwa Anda.
Stres berlebihan atau stres jangka panjang umumnya ditandai dengan berkembangnya berbagai gangguan kesehatan yang cukup serius, seperti depresi, gangguan makan, obesitas, disfungsi seksual, rambut rontok, dan gangguan kepribadian.
Jika Anda atau kerabat mengalami stres jangka panjang, segera temui dokter untuk berkonsultasi mengenai apa yang dirasakan dan dialami. Karena stres berat dan berkepanjangan akan merusak kesehatan secara umum. Jika diperlukan, dokter akan merujuk Anda pada seorang psikolog atau psikiater yang akan membantu Anda menangani stres.
Stres Jangka Panjang Dapat Berdampak Pada Kesehatan Jantung Anda
Saat sudah terlambat 20 menit, tiba-tiba Anda terjebak dalam kemacetan panjang. Anda dapat merasakan detak jantung yang makin cepat, otot menegang, dan tarikan napas yang tersengal-sengal. Inilah yang terjadi saat Anda merasa di bawah tekanan atau stres. Walau stres adalah bagian normal dari kehidupan, stres dalam jangka panjang dapat membawa efek buruk pada kesehatan tubuh bila tidak dikelola dengan baik.
Kondisi kerja yang menegangkan, pernikahan yang buruk, hingga perselisihan dengan kerabat dapat berdampak kepada kesehatan jantung dan mengganggu nafsu makan, pola tidur, dan mood Anda. Selain dapat menimbulkan gangguan psikologis dan emosional, ternyata stres dalam jangka panjang (kronik) yang tidak dikelola dengan baik kemungkinan dapat mengganggu kesehatan jantung dan berisiko mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Saat stres, tubuh mengeluarkan kortisol dan adrenalin untuk mempersiapkan tubuh Anda dalam merespons. Paparan jangka panjang hormon stres (adrenalin dan kortisol) inilah yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Selain itu, beberapa penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan risiko serangan jantung dengan perubahan pada pembekuan darah yang diakibatkan oleh stres.
Stres juga terkait dengan penurunan kualitas pelindung yang melapisi pembuluh darah (endotelium), menurut seorang dokter jantung ternama. Hal ini diperkirakan dapat memicu peradangan yang kemudian menyebabkan penumpukan kolesterol dan lemak pada arteri koroner.
Hindari Stress
Cara menghindari maupun mencegah stres sebenarnya mudah saja. Apa saja yang bisa dilakukan, kita simak di sini:
-Berpikir positif dapat membuat hati lebih tenang dan detak jantung lebih teratur.
-Perbanyak tertawa. Tertawa ternyata dapat membantu melindungi jantung dari serangan penyakit. B dapat menurunkan peradangan arteri, kadar hormon stres, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
-Bermeditasi. Meditasi tidak perlu ruangan dan waktu khusus. Anda dapat duduk di tempat yang tenang, seperti di teras rumah, kemudian menarik napas panjang dan mengembuskannya beberapa kali selama beberapa waktu.
-Kurangi pajanan media TV, ponsel, internet di malam hari atau waktu-waktu tertentu.
-Tidak apa-apa untuk berkata “tidak” jika Anda memang enggan menyanggupi untuk melakukan sesuatu. Makin sering Anda merasa terpaksa melakukan sesuatu, Anda akan lebih sering merasa stres.
-Terima dengan ikhlas hal-hal yang tidak dapat Anda ubah atau kendalikan.
-Berkumpullah bersama orang-orang yang Anda sayangi dan menyayangi Anda untuk saling berbagi cerita dan membantu yang sedang kesulitan.
-Tiap hari ambil waktu untuk bersantai di suatu waktu dengan melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti mendengarkan musik, membaca, berdoa, atau mengobrol dengan sahabat.
-Olahraga teratur dapat menyingkirkan stres dan membuat Anda lebih tangguh menangani masalah. Olahraga bersama sekelompok teman membuat kesehatan jantung dan emosi menjadi lebih terjaga.
Jika Anda merasa tidak dapat menangani stres seorang diri, ada baiknya Anda berkonsultasi kepada psikolog, terapis, ataupun konsultan.
Tidak hanya stres itu sendiri yang membahayakan jantung. Tetapi cara-cara negatif untuk menangani stres juga dapat memperburuk efek pada kesehatan jantung karena membuat seseorang cenderung melakukan aktivitas yang tidak sehat, seperti merokok, malas berolahraga, atau makan berlebihan. Makanan berlemak dan kolesterol tinggi yang sering dikonsumsi saat stres juga berisiko menyebabkan kerusakan arteri pemicu stroke dan serangan jantung.
Jadi, di samping mengelola berbagai faktor psikologis di atas, menjaga kesehatan jantung juga penting dilakukan dengan berbagai cara lain. Langkah yang dapat diambil antara lain berhenti merokok, memeriksakan diri ke dokter jika merasakan sakit dada secara teratur jika di dalam keluarga Anda pernah ada yang mengalami penyakit jantung, serta lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar