simbol persatuan, seperti jahitan di kulit luar bola sepak
Fulerena dapat dilarutkan pada banyak
pelarut secara terbatas. Pelarut yang umum untuk fulerena adalah pelarut
aromatik seperti
toluena dan lainnya seperti
karbon disulfida.
Larutanfulerena murni memiliki warna ungu tua. Larutan C70 (fulerena dengan atom karbon sebanyak 70) berwarna coklat kemerahan. Fulerena yang lebih besar seperti C76 hingga C84 memiliki warna yang bervariasi. C76 memiliki bentuk optis sementara fulerena yang lebih tinggi memiliki beberapa
isomer struktur.
Pelarut yang memungkinkan untuk melarutkan fulerena di antaranya:
- 1-kloronaftalena (51 mg/ml)
- 1-metilnaftalena (33 mg/ml)
- 1,2-diklorobenzena (24 mg/ml)
- 1,2,4-trimetilbenzena (18 mg/ml)
- tetrahidronaftalena (16 mg/ml)
- karbon disulfida (8 mg/ml)
- 1,2,3-tribromopropana (8 mg/ml)
- bromoform (5 mg/ml)
- toluena (3 mg/ml)
- benzena (1,5 mg/ml)
- karbon tetraklorida (o,4 mg/ml)
- kloroform (0,25 mg/ml)
- n-heksana (0,046 mg/ml)
- tetrahidrofuran (0,006 mg/ml)
- asetonitril (0,004 mg/ml)
- metanol (4×10-5 mg/ml)
- air (1,3×10-11 mg/ml)
- Aldersey-Williams, Hugh (1995). The Most Beautiful Molecule: The Discovery of the Buckyball. John Wiley & Sons. ISBN 0-471-19333-X.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar