Ditulis oleh Yeniarta Margi Mulya
15 Oct 2017
klik BBPP Ketindan
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sayuran organik yang sehat bagi setiap keluarga, BBPP ketindan mengembangkan “Hidroganik” dalam mendukung Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Hidroganik berasal dari kata “Hidro” dan “Organik” yang didefinisikan sebagai sistem budidaya organik dengan memadukan sistem hidro dan sistem organik. Sumber nutrisi utama dari hidroganik ini diperoleh dari pupuk organik padat dan cair serta air kolam yang di-treatmentsebagai nutrisi tanaman.
Ada 3 komponen penting dalam aplikasi hidroganik yaitu 1. Kolam; 2. pupuk organik (sebagai media tanam); dan 3. rangkaian wick sistem. Kolam dibuat dengan ukuran 3 x 3 meter dan kedalaman 60 cm, gunakan terpal plastik atau bahan lain sebagai alas agar air tidak bocor. Masukkan air penuh, kemudian masukkan pupuk hayati cair minimal 100 cc (satu gelas plastic kecil), kemudian biarkan selama 1-2 minggu. Selama menunggu, lakukan pemasangan instalasi Hidroganik. Pasang pompa air, pada sisi kolam tempat instalasi, pada bagian tengah tepi kolam. Pasang pipa pada bagian air masuk ke pompa, kemudian ujung pipa masukkan kolam dengan kedalaman kira-kira 20 cm dari dasar kolam (sebaiknya diberi saringan air). Pasang pembagi air pada air keluar pompa sesuai jumlah paralon yang akan diairi. Hidupkan pompa air, lihat apakah air dalam paralon menggenang atau mengalir, jika tergenang berarti kemiringan paralon masih kurang (selisih ketinggian 1 mm per meter paralon). Jika tanaman sudah siap pindah tanam, pindahkan ke instalasi Hidroganik, pompa dihidupkan pada siang hari, malam hari bisa dimatikan. Setelah satu minggu air kolam dipersiapkan, masukkan ikan sebanyak 300 ekor (sebaiknya dilakukan pagi hari). Pompa diatur untuk menyala setengah jam dan mati setengah jam dengan menggunakan otomatis. Pakan tambahan (pellet ikan) diberikan tiap hari sebanyak 60 gram dan dapat ditambah sesuai pertumbuhan ikan. Jika yang dibudidayakan dikolam adalah ikan nila maka air kolam yang keruh perlu dilakukan pengurangan air kolam dan diganti dengan air bersih dengan menambahkan lagi pupuk hayati sesuai penambahan air. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko masuknya kotoran kolam ke insang ikan. Namun jika yang dibudidayakan adalah ikan lele maka tidak perlu dilakukan penggantian atau penambahan air.
Rangkaian “Wick System” dibuat dengan cara membuat lubang pot pada paralon dengan jarak 20 cm. Buat rak penyangga paralon dari galvalume di atas kolam seluas setengah kolam, setinggi 40 cm dari permukaan air kolam yang ditata membentuk alur. Pasang paralon yang ujung luarnya ditutup dan diberi lubang terhubung dengan slang karet. Hubungkan slang karet dengan pembagi air pada pompa. Kemudian aliran air di-test, jika sudah tepat, matikan pompa, kemudian lepas paralon untuk diisi pot tanaman (gelas plastik bekas) yang sudah berisi media tanam dan tanaman. Pot tanaman disusun seperti metode wick sistemtanaman hidroponik. Setelah semua paralon berisi pot tanaman, sambung lagi instalasi air dan pompa dihidupkan.
Pupuk Organik, pupuk organik yang dibutuhkan adalah pupuk organik plus agen hayati yang telah sempurna terdekomposisi dalam bentuk padat dan cair. Pupuk organik padat digunakan sebagai media tanam utama dan pupuk organik cair digunakan untuk suplai nutrisi tambahan bagi tanaman.
Pupuk organik padat menggunakan perpaduan berbagai macam kotoran hewan untuk mendapatkan prosentase yang optimal dari kandungan masing-masing bahan tersebut. Kotoran ayam mempunyai kandungan tinggi phospor, kalium dan kalsium. Sementara kambing dan sapi tinggi nitrogen. Cara pembuatannya sbb: Siapkan kotoran ayam 1000 kg, kotoran kambing 400 kg, kotoran sapi 600 kg, urine kelinci 200 liter, air 200 liter, molase 4 liter dan dekomposer 4 liter.Buat larutan dekomposer yaitu dekomposer, molase yang dilarutkan dalam air dengan konsentrasi masing masing 10 cc/liter. Air kencing kelinci 200 lt dan air 200 lt, campur dan aduk dalam drum plastik. Masing-masing bahan (kotoran ayam, kambing, sapi) disemprot larutan decomposer dengan ketinggian bahan maksimal 60 cm, biarkan selama satu minggu. Campur semua bahan kemudian diselep hingga halus. Semprot secara merata dengan larutan decomposer yang pembuatannya sama dengan di atas. Masukkan bahan dalam karung (kapasitas 40 kg) atau ditumpuk dan ditutup dengan terpal, biarkan selama minimal 2 minggu. Pupuk organik siap digunakan (jika pupuk organik sudah tidak panas) dengan mencampur arang sekam dengan perbandingan 3:1. Masukkan dalam gelas plastik yang sudah dilubangi dan diberi kain flannel (wick system). Isi gelas hingga penuh, kemudian masukkan benih tanaman, taruh ditempat teduh hingga benih tumbuh dan siap dipindah ke paralon Instalasi Hidroganik.
Pembuat pupuk organik cair sbb: Siapkan bahan, yaitu Urine kelinci 100 liter, Urine kambing 15 liter, air 50 liter, dekomposer 2 liter. Campur semua bahan di mulai dari air, air kencing, sambil diaduk. Kemudian masukkan decomposer tetap sambil diaduk. Lakukan pengadukan minimal 30 menit, kemudian biarkan tertutup rapat. Setiap hari dilakukan pengadukan selama 30 menit, hingga selama satu minggu. (atau gunakan aerator aquarium). Pupuk organic cair siap digunakan (Jika bau gas metan tidak keras). Pupuk cair ini diaplikasikan dengan cara semprot atau kocor seminggu 2 kali dengan konsentrasi 10-25cc/liter.
Pupuk hayati yang digunakan adalah pupuk hayati yang mengandung 9 mikroba dengan kerapatan sesuai Permentan 70 tahun 2013. Mikroba tersebut diantaranya adalah: jamur aspergilus sp, bakteri endofit (rhizobium sp, azospirillum sp.) yaitu bakteri yang dapat melakukan simbiosis mutualisme melalui jaringan kortex pada akar, bakteri pengikat nitrogen (Azotobacter sp), bakteri perombak phosfor dan bioremediasi (pseudomonas sp) serta bakteri agen antagonis (bacillus sp, streptomyces sp, trichoderma sp) dalam kerapatan yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi aerob. Bahan pembawanya merupakan batuan alam yang banya mengandung unsur mikro yang dibutuhkan tanaman yang diolah secara hypernano, yang akan menjaga viabilitas mikroorganisme yang dibawa serta bermanfaat bagi tanaman.
1
|
Biaya investasi
| ||||||
a.
|
Pembuatan instalasi 208 net pot
|
2.170.000
| |||||
b.
|
Kain flanel membutuhkan 208/lembar x @ Rp. 150
|
31.200
| |||||
2.201.200
| |||||||
2
|
Biaya produksi
| ||||||
a
|
Biaya listrik selama 2,5 bulan
|
10.000
| |||||
b
|
Biaya penanaman 1 orang dengan masa 1 Hok @ Rp. 30.000
|
30.000
| |||||
c
|
Media Tanam 208 net pot @ Rp. 200
|
41.600
| |||||
d
|
Net pot 208 @ Rp 350
|
72.800
| |||||
e
|
Benih bawang merah 1 kg @Rp 75,000
|
75.000
| |||||
h
|
Pupuk Hayati Bregadium 100 cc @Rp 150,000
|
15.000
| |||||
244.400
| |||||||
HASIL PANEN BAWANG MERAH SITEM HIDROGANIK
| |||||||
Perkiraan Hasil untuk 208 net pot
| |||||||
1 net pot = 0,1 kg untuk 208 net pot = 20,8 kg
| |||||||
Harga per kilo Rp. 25000
| |||||||
20,8 X 25000 = Rp. 520.000
| |||||||
Biaya produksi keseluruhan
| |||||||
1.
|
Biaya instalasi untuk 1 panen
|
Rp. 2.201.000 :
|
40 panen =
|
55.025
| |||
3.
|
Biaya produksi
|
244.400
| |||||
Total
|
299.425
| ||||||
LABA =
|
HASIL - BIAYA
| ||||||
=
|
520.000 - 299.425
| ||||||
=
|
220.575,00
| ||||||
B / C RASIO
|
520.000 : 299.425 =
|
1.7
|
bbpp ketindan Lawang Malang : pelatihan hidroganik
Jl. Ketindan No. 1 Lawang
Kabupaten Malang
Telepon/Fax
+62 341 426 235
+62 341 429 725
Tidak ada komentar:
Posting Komentar